TUGAS
KETEL UAP
“ RESUME
MESIN UAP ”
Tugas ini Disusun untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ketel Uap
SUPARYANI
K2512070
Program
Studi Pendidikan Teknik Mesin
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Sebelas Maret
Surakarta
1. PENGERTIAN MESIN UAP
Mesin uap adalah mesin yang
menggunakan energi panas dalam uap air dan mengubahnya menjadi energi mekanis.
Mesin uap digunakan dalam pompa,
lokomotif
dan kapal laut,
dan sangat penting dalam Revolusi Industri.
Mesin
uap merupakan mesin pembakaran eksternal, dengan cairan yang terpisah
dari hasil pembakaran. Sumber panas yang dapat digunakan yaitu tenaga surya,
tenaga nuklir, atau tenaga panas bumi.
Jika uap berkembang melalui piston atau turbin, akan menyebabkan kerja mekanik.
Contoh
mesin uap 1 silinder
Mesin
uap (steam engines) masuk dalam kategori pesawat kalor, yaitu peralatan yang
digunakan untuk merubah tenaga termis dari bahan bakar menjadi tenaga mekanis
melalui proses pembakaran. Ada dua jenis pesawat kalor yaitu Internal
Combustion Engines/ICE (motor pembakaran dalam) dan External Combustion Engines/ECE
(motor pembakaran luar). Pada pesawat kalor jenis ICE, proses pembakaran
bahan bakar untuk mengasilkan tenaga mekanis dilakukan didalam peralatan itu
sendiri; sedangkan pada ECE, peralatan ini hanya merubah tenaga termis menjadi
tenaga mekanis adapun proses pembakaran dilakukan diluar peralatan
tersebut.
Contoh
dari pesawat kalor jenis ICE adalah motor bensin dan motor disel yang sangat
populer sebagai prime mover baik untuk otomotif maupun untuk industri. Pada
motor bensin dan motor disel proses pembakaran bahan bakar (bensin/solar)
dilakukan didalam silinder motor itu sendiri dan perubahan tenaga termis hasil
pembakaran menjadi tenaga mekanis juga dilakukan didalam pesawat itu sendiri
melalui gerakan kian kemari dari piston menjadi gerakan putaran dari crank
shaft.
Mesin uap menggunakan uap air sebagai media penghantar
kalor. Uap biasa disebut sebagai zat kerja mesin uap. Terdapat dua jenis mesin
uap, yakni mesin uap tipe bolak balik dan mesin uap turbin (turbin uap).
Rancangan alatnya sedikit berbeda tetapi kedua jenis mesin uap ini mempunyai
kesamaan, yakni menggunakan uap yang dipanaskan oleh pembakaran minyak, gas,
batu bara atau menggunakan energi nuklir.
a. Mesin uap tipe bolak balik
Air dalam wadah biasanya dipanaskan pada tekanan yang tinggi.
Karena dipanaskan pada tekanan yang tinggi maka proses pendidihan air terjadi
pada suhu yang tinggi (ingat pembahasan mengenai pendidihan Teori kinetik
gas).Suhu berbanding lurus dengan tekanan. Semakin tinggi suhu uap, semakin
besar tekanan uap. Uap bersuhu tinggi atau uap bertekanan tinggi tersebut
bergerak melewati katup masukan dan memuai terhadap piston. Ketika memuai,
uap mendorong piston sehingga piston meluncur ke kanan. Dalam hal ini,
sebagian kalor uap berubah menjadi energi kinetik (uap melakukan
kerjaterhadap piston -- W = Fs). Pada saat piston bergerak kekanan, roda yang
dihubungkan dengan piston berputar (1). Setelah melakukan setengah putaran, roda menekan
piston kembali ke posisinya semula(2). Ketika piston bergerak ke kiri,
katup masukan dengan sendirinya tertutup, sebaliknya katup pembuangan
dengan sendirinya terbuka. Uap tersebut dikondensasi oleh
kondensor sehingga berubah menjadi embun (embun = air yang berasal dari
uap). Selanjutnya, air yang ada di dalam kondensordipompa kembali ke wadah
untuk dididihkan lagi. Demikian
seterusnya karena prosesnya terjadi secara berulang-ulang maka pistonbergerak
ke kanan dan ke kiri secara terus menerus. Maka roda pun berputar
secara terus menerus.Putaran roda bisaa digunakan untuk menggerakan sesuatu.
Proses perubahan bentuk energi dan perpindahan energi
pada mesin uap tipe bolak balik di atas bisa dijelaskan seperti ini :
Bahan bakar fosil (batu bara/minyak/gas) memiliki energi potensial kimia.
Ketika bahan bakar fosil dibakar, energi potensial kimia berubah bentuk
menjadi kalor. Kalor yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar
fosil digunakan untuk memanaskan air (kalor berpindah menuju air dan uap).
Selanjutnya sebagian kalor pada uap berubah bentuk menjadi energy kinetik translasi
piston, sebagian lagi diubah menjadi energi dalam air. Sebagian
besar energi kinetic translasi piston berubah menjadi energi kinetik
rotasi roda pemutar, sebagian kecil berubah menjadi kalor (kalor timbul
akibat adanya gesekan antara piston dengan silinder). Jikadigunakan untuk
membangkitkan listrik maka energi kinetik rotasi roda pemutar berubah
bentuk menjadi energi listrik.
b. Turbin uap
Pada dasarnya prinsip kerja turbin uap sama dengan mesin
uap tipe bolak balik. Perbedaannya mesin uap tipe bolak balik menggunakan
piston, sedangkan turbin uap menggunakan turbin. Pada mesin uap tipe
bolak-balik, kalor diubah terlebih dahulu menjadi energi kinetik translasi
piston. Setelah itu energi kinetic translasi piston diubah menjadi energi
kinetik rotasi roda pemutar.Pada turbin uap, kalor langsung diubah menjadi
energi kinetik rotasi turbin.Turbin bisa berputar akibat adanya perbedaan
tekanan. Suhu uap sebelah atas bilah jauh lebih besar daripada suhu uap sebelah
bawah bilah (bilah adalah lempeng tipis yang ada di tengah turbin). Ingat, suhu
berbanding lurus dengan tekanan. Karena suhu uap pada sebelah atas bilah lebih
besar dari suhu uap pada sebelah bawah bilah maka tekanan uap pada sebelah atas
bilah lebih besar daripada tekanan uap pada sebelah bawah bilah. Adanya perbedaan
tekanan menyebabkan uap mendorong bilah ke bawah sehingga turbin berputar.
Perlu diketahui bahwa prinsip kerja mesin uap didasarkan
pada diagram perpindahan energi yang telah dijelaskan di atas. Dalam hal ini,
energi mekanik bisa dihasilkan apabila kita membiarkan kalor mengalir dari
benda atau tempat bersuhu tinggi menuju benda atau tempat bersuhu rendah.
Dengan demikian,perbedaan suhu sangat diperlukan pada mesin uap. Apabila kita
memperhatikan cara kerja mesin uap tipe bolak balik, tampak bahwa piston tetap
bisa bergerak ke kanan dan ke kiri walaupun tidak ada perbedaan suhu (tidak ada
kondensor dan pompa). Piston bisa bergerak ke kanan akibat adanya pemuaian uap
bersuhu tinggi atau uap bertekanan tinggi. Dalam hal ini, sebagian kalor pada
uap berubah menjadi energi kinetik translasi piston. Energi kinetic translasi
piston kemudian berubah menjadi energi kinetik rotasi roda pemutar. Setelah melakukan setengah putaran, roda akan menekan
piston kembali ke kiri. Ketika roda menekan piston kembali ke kiri, energi
kinetik rotasi roda berubah lagi menjadi energi kinetik translasi piston. Ketika piston bergerak ke kiri, piston mendorong uap yang
ada dalam silinder. Pada saat yang sama, katup pembuangan terbuka. Dengan
demikian, uap yang didorong piston tadi akan mendorong temannya ada di sebelah
bawah katup pembuangan. Apabila suhu uap yang berada di sebelah bawah katup
pembuangan adalah suhu uap yang didorong piston, makasem u a energi kinetik
translasi piston akan berubah lagi menjadi energi dalam uap. Energi dalam
berbanding lurus dengan suhu. Kalau energi dalam uap bertambah maka suhu uap
meningkat. Suhu berbanding lurus dengan tekanan. Kalau suhu uap meningkat maka
tekanan uap juga meningkat. Dengan demikian, tekanan uap yang dibuang melalui
katup pembuangan adalah tekanan uap yang masuk melalui katup masukan. Piston
akan tetap bergerak ke kanan dan ke kiri seterusnya tetapi tidak akan ada
energi kinetik total yang bisa dimanfaatkan (tidak ada kerja total yang
dihasilkan). Jadi energi kinetik yang diterima oleh piston selama proses
pemuaian (piston bergerak ke kanan) akan dikembalikan lagi kepada uap selama
proses penekanan (piston bergerak ke kiri).
Dari penjelasan sebelumnya, kita bisa menyimpulkan bahwa
perbedaan suhu dalam mesin uap tetap diperlukan. Perbedaan suhu dalam mesin uap
bisa diperoleh dengan memanfaatkan kondensor. Ketika suhu dan tekanan uap yang
berada di sebelah bawah katup pembuangan jauh lebih kecil dari pada suhu dan
tekanan uap yang berada di dalam silinder, maka ketika piston bergerak kembali
ke kiri, besarnya tekanan yang dilakukan piston terhadap uap jauh lebih kecil
daripada besarnya tekanan yang diberikan uap kepada piston ketika piston
bergerak ke kanan. Dengan kata lain, besarnya usaha yang dilakukan piston
terhadap uap jauh lebih kecil daripada besarnya kerja yang dilakukan uap
terhadap piston (W =Fs). Jadi hanya sebagian kecil energy kinetik piston yang
dikembalikan lagi pada uap. Dengan demikian akan ada energi kinetik total atau
kerja total yang dihasilkan.
Mesin tenaga uap merupakan jenis mesin pembakaran
luar [gambar 19.1] dimana fluida kerja dengan sumber energi
terpisah. Sumber energi kalor dari proses pembakaran digunakan
untuk membangkitkan uap panas. Uap panas dibangkitkan di dalam boiler
atau sering disebut ketel uap. Untuk memperoleh uap dengan temperatur
yang tinggi digunakan reheater. Pada reheater uap dipanaskan lagi
menjadi uap panas lanjut sehingga temperaturnya naik. Selanjutnya uap
panas dimasukan ke Turbin Uap untuk diekspansi yang akan menghasilkan energi
mekanik.
Di dalam turbin uap energi uap panas dikonversi menjadi
energi mekanik di dalam sudu-sudu turbin uap. Energi mekanik yang
berupa putaran poros turbin uap akan menggerakan generator pada
instalasi pembangkit listrik tenaga uap.
2. PRINSIP KERJA MESIN UAP
Mesin
uap mengandalkan uap yang memiliki energi kinetik dan entalpi tinggi untuk
memutar turbin. Uap dihasilkan dari air. Air dipanaskan oleh sesuatu (minyak,
batu bara, gas bumi, nuklir, sinar matahari, dsb) dan menghasilkan uap. Uap
melalui suatu pipa, dan pipa dipersempit untuk menghasilkan kecepatan dan
tekanan yang tinggi (prinsip mekanika fluida). Kecepatan yang tinggi akan
menyebabkan uap memiliki energi kinetik yang tinggi, sehingga dapat memutar
turbin lebih cepat, namun tidak mampu memutar turbin yang lebih besar.
Pengaturan tekanan uap menjadi hal yang sangat krusial dalam penentuan
efisiensi kerja mesin uap, seperti halnya desain turbin dan energi input yang
dibutuhkannya, karena pada dasarnya mesin uap merupakan mesin kalor (prinsip
termodinamika).
3. CARA KERJA MESIN UAP
Didalam
cylinder mesin uap terdapat piston yang mempunyai piston rod yang dihubungkan
dengan cross head yang berada diluar cylinder. Cross head dihubungkan oleh
connecting rod dengan crank shaft (tidak tampak pada gambar), sehingga apabila
piston bergerak kian kemari maka crank shaft dapat berputar.
Slide
valve yang mempunyai valve rod digerakkan oleh crank shaft melalui eksentrik,
sehingga slide valve dapat bergerak kian kemari sambil membuka dan menutup dua
buah lubang uap yang berhubungan dengan cylinder. Valve box dimana slide valve
berada mempunyai dua saluran, saluran pemasukan yang dihubungkan dengan boiler
untuk menyalurkan uap dengan tekanan tinggi (warna merah), dan saluran
pembuangan yang dihubungkan dengan cerobong untuk membuang uap bekas (warna
biru).
Pada
waktu piston mencapai posisi paling kiri, maka slide valve akan membuka lubang
uap cylinder bagian kiri sehingga uap dari boiler dapat masuk kedalam cylinder
pada bagian kiri dari piston dan mendorong piston kekanan, sementara itu lubang
uap sebelah kanan dihubungkan dengan saluran pembuangan sehingga uap bekas
dapat terbuang keluar melalui cerobong. Sebelum akhir langkah piston, lubang
uap tersebut sudah ditutup oleh slide valve sehingga pasokan uap terhenti namun
piston tetap bergerak kekanan karena ekpansi dari uap.
Pada
waktu piston mencapai posisi paling kanan, maka slide valve akan membuka lubang
uap cylinder bagian kanan sehingga uap dari boiler dapat masuk kedalam cylinder
pada bagian kanan piston dan mendorong piston kekiri, sementara itu lubang uap
sebelah kiri dihubungkan dengan saluran pembuangan sehingga uap bekas dapat
terbuang melalui cerobong. Sebelum akhir langkah piston, lubang uap tersebut
sudah ditutup oleh slide valve sehingga pasokan uap terhenti namun piston tetap
bergerak kekanan karena ekpansi dari uap.
Karena
cross head dengan crank shaft dihubungkan oleh connecting rod, maka gerakan
kian kemari dari piston tersebut akan diubah menjadi gerakan putaran dari crank
shaft. Demikian selama ada pasokan uap dari boiler maka mesin uap akan merubah
menjadi tenaga mekanis dengan gerakan putaran dari crank shaft.
Lokomotif
uap biasanya mempunyai 2 buah mesin uap yang dipasang dikanan dan kiri
lokomotif, gerakan putaran yang dihasilkan oleh kedua buah mesin uap tersebut
langsung digunakan untuk memutarkan roda lokomatif sehingga mampu menarik
seluruh rangkaian kereta api (lihat gambar dibawa ini).
I.
PERBEDAAN
ANTARA MESIN UAP DENGAN MOTOR BENSIN/DIESEL
Pada motor bakar, tidak terdapat
proses perpindahan kalor dari gas pembakaran ke fluida kerja. Karena itu,
jumlah komponen dari motor bakar menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan
mesin uap. Sehingga motor bakar menjadi lebih sederhana, lebih kompak, dan
lebih ringan jika dibandingkan dengan mesin uap. Karena itu pula penggunaan
motor bakar piston di bidang transfortasi menjadi sangat menguntungkan.
Disamping itu, temperatur temperatur seluruh bagian mesinnya jauh lebih rendah
daripada temperatur gas pembakaran yang maksimum, sehingga motor bakar piston
bisa lebih efisien daripada mesin uap.
Namun demikian hal itu tidak berarti
mesin uap tidak memiliki kelebihannya sendiri. Mesin uap lebih menguntungkan
jika dipandang dari hal berikut:
1)
Mesin
uap lebih leluasa mempergunakan bermacam-macam bahan bakar, termasuk bahan
bakar padat.
2)
Mesin
uap lebih bebas dari getaran
3)
Turbin
uap lebih praktis dipakai untuk daya tinggi, misalnya untuk tenaga 2000 PS*
atau lebih
DAFTAR
PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Mesin_uap
1.Dengan mesin uap memudahkan peralatan untuk merubah tenaga termis menjadi tenaga mekanis melalui proses pembakaran
BalasHapus2.dengan mesin uap masyarakat lebih mudah karena mesin uap menggunakan uap air sebagai penghantar kalor
3.adanya mesin uap dalam masyarakat lebih mudah karena mesin uap digunakan dalam pompa, lokomatif, dan kapal laut dan sangat penting dalam refolusi industri
4.karena masarakat yang hidup di pedesaan, kurang nya pengetahuan jadi mereka tidak mengetahui alat yang mudah untuk di gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
trimkasih artikelnya, slam sukses
BalasHapushttps://tokomesinku.com/
Gambar y ko nga bisa kebuka y
BalasHapushttp://mommiimuu.xyz/sundulpoker-idn-poker-online-terbaik-dan-mudah-dimenangkan/
BalasHapus