Jumat, 02 Mei 2014

AERODINAMIKA

AERODINAMIKA PEMBAHASAN SOAL 
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah aerodinamika
 Dosen pengampu : Drs. Bambang Dwi Wahyudi 

Disusun Oleh :
 NAMA : SUPARYANI 
 NIM : K2512070 
 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 
TAHUN 2014




 TUGAS INDIVIDUAL
 Mata kuliah : Aerodinamika 
Program : PTM
 Penguji : Bambang Dwi Wahyudi 


 1. Design kendaraan bermotor harus mampu membelah angin. Jelaskan maksud pernyataan diatas. 
 2. Apakah yang dimaksud dengan coeffisien of drug (cd) itu ?
 3. Cd sebuah mobil = 0,31 ? Apakah maksudnya ? Berikan penjelasan dan uraian secara jelas. 
4. Apakah yang dimaksud dengan take-off effect pada kendaraan bernotor ? Apa bedanya dengan lift-up ? Pada kondisi bagaimanakah effect tersebut diatas dapat terjadi ?. Bilamana (kapankah) hal diatas mungkin terjadi ? Bagaimanakah upaya mengurangi terjadinya take-off effect ini pada kendaraan bermotor ! 
5. Lift up harus dilawan dengan down force. Jelaskan penrnyataan ini. 
6. Bagian manakah dari fisik luar body kendaraan bernotor yang dapat menjamin nilai Cd yang rendah ? 
7. Apakah fungsi dari : Spoiler depan, belakang ? Side skirt ?
 8. Kendaraan off-road mengesampingkan design aerodinamis. Apa sebabnya, uraikan pernyataan Saudara. 
9. Apakah yang dapat mempengaruhi tingkat stabilitas kendaraan bermotor ? 
10. Sebutkan setidaknya 17 point, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan unjuk kerja kendaraan bermotor.
 Selamat bekerja ! 

  1. Design kendaraan bermotor harus mampu membelah angin. Hal ini dikarenakan untuk meminimalisasikan hambatan yang timbul ketika kendaraan bermotor sedang melaju kencang diatas kecepatan kritis yaitu 80 km/jam selain itu juga untuk menambah aerodinamis kendaraan bermotor tersebut. 

 2. Koefisien hambatan (Drag Coefficient) adalah besaran dimensi yang digunakan untuk mengukur drag atau hambatan dari obyek dalam lingkungan fluida seperti udara atau air. Hal ini digunakan dalam persamaan drag, di mana koefisien drag yang lebih rendah menunjukkan objek memiliki hambatan aerodinamis atau hidrodinamik lebih kecil. Koefisien hambatan selalu dikaitkan dengan luas permukaan tertentu. Rumus drag coefficient

 3. Maksud dari coefficient of drag mobil yang bernilai 0,31 yaitu mobil tersebut mempunyai gaya hambat yang ditimbulkan dari gesekan body mobil dengan udara. Angka 0,31 tersebut didapat dari rumus koefisien drag, cara menghitungnya sebagai berikut Contoh: Diketahui : Lebar kendaraan : 1,69 m Tinggi kendaraan : 1,5 m Hambatan udara : 4542,72 N Luas penampang : 2,535 m2 Massa jenis udara : 1,12 Kg/m3 Kecepatan kendaraan : 100 km/jam Jawab : = 0,31 Nilai 0,31 tersebut adalah ukuran aerodinamis mobil tersebut. 

 4. Take off effect yaitu yaitu suatu effect yang timbul pada mobil dimana mobil tidak mempunyai keseimbangan yang menyebabkan mobil seakan akan terbang , bedanya dengan lift yaitu gaya angkat keatas yang ditimulkan pada mobil karena udara luar yang mendorong mobil .Take off effect terjadi pada kecepatan yang kencang dimana gaya gaya yang bekerja pada mobil tidak berrfungsi dengan sempurna. Hal ini dapat diatasi dengan mengatur kecepatan dan pembebanan pada mobil .  

5. Lift up harus dilawan dengan downforce. Lift up yaitu gaya angkat keatas pada mobil. Gaya lift up dipengaruhi oleh : • Kecepatan mobil • Stream line • Bentuk sirip • Desain aerodinamik Down force yaitu gaya tekan kebawah pad mobil ( depan/belakang) yang disebabkan oleh • Penempatan titik berat • Design mobil yang kurang bagus • Bobot body dan bobot penumpang • Konstruksi chasis yang salah • Penempatan sirip spoiler depan/belakang yang tidak tepat. • Penambahan aksesoris mobil yang kurang tepat. Alasan gaya lift up harus dilawan dengan down force yaitu agar mobil tetap dalam kondisi stabil ketika melaju diatas kecepatan kritis yaitu 80 km/jam , ketika mobil melaju kencang udara luar akan mendorng mobil keatas seakan akan mobil terbang jika tidak dilawa dengan downforce maka kemungkinan besar mobil tersebut bisa terbalik.

 6. Bagian fisik luar mobil yang dapat menjamin koefisien drag mobil rendah yaitu bagian spoiler belakang. Spoiler belakang merupakan komponen yang sering dipakai oleh para penikmat modifikasi kendaraan roda empat ini, biasanya modifikasi itu menganut paham mobil sport atau mobil balap yang mempunyai karakteristik membuat kendaraan stabil dan baik untuk kecepatan tinggi. Penggunaan spoiler belakang ini berfungsi untuk menahan gaya lift up belakang yang ditimbulkan saat kecepatan tinggi agar mobil tidak melayang dan terbang yang akan membahayakan pengemudi dan penumpang. Pemasangan spoiler belakang ini harus diimbangi dengan pemasangan spoiler depan agar pada saat melaju dengan kecepatan tinggi akan terjadi keseimbangan yang tepat, yaitu bagian depan dan belakang akan menahan gaya lift up secara seimbang , apabila hanya pemsangan satu bagian saja , maka akan tetap beresiko mobil menjadi tidak stabil pada saat kecepatan tinggi . pemasangan prinsip aerodinamika yang akan melawan gaya lift up dari sebuah mobil yang sedang melaju tinggi , jadi kendaraan akan tetap aman dan stabil.

 7. Fungsi dari spoiler depan yaitu menahan angina yang melewati kendaraan dan membuat ban kendaraan akan melekat dengan tanah atau menahan gaya udara yang ditimbulkan pada saat melaju dengan kecepatan tinggi. Fungsi dari spoiler belakang yaitu untuk menahan gaya lift up belakang yang ditimbulkan saat kecepatan tinggi agar mobil tidak melayang dan terbang yang akan membahayakan pengemudi dan penumpang. Fungsi dari side skirt yaitumeneruskan laju hembusan angi supaya lancar dan tidak membuat mobil oleng pada saat dikendarai , side skirt dipasang untuk mendukung sisi aerodinamika pada mobil. 

8. Kendaraan off road mengesampingkan aerodinamis karena mobil mobil off road tidak didesain untuk melaju dengan dengan kecepatan 80 km/jam sehingga bentuk body mobil tidak didesign menyerupai tear drop, yang diutamakan oleh mobil-mobil off road yaitu perfoma mesin untuk mampu menjelajah segala medan sedangkan design aerodinamis digunakan mobil mobil balap , atau mobil yang dapat melaju kencang diatas kecepatan 80 km/jam. 

9. Yang dapat mempengaruhi stabilitas kendaraan yaitu • Design aerodinamik kendaraan • Kecepatan kendaraan • Penempatan titik berat • Bobot kendaraan • Bobot penumpang • Aksesoris yang dipasang pada kendaraan 

10. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan unjuk kerja kendaraan bermotor yaitu a. Kapasitas mesin b. Efisiensi volumentrik c. Turbocharger d. Electrical Fuel Injection ( EFI) e. CDI f. Prnggunaan bahan bakar dengan nilai oktan tinggi g. Pemakaian ban h. Bentuk yang aerodinamis

0 komentar:

Posting Komentar